BKKBN Jatim terima Kunjungan Bappenas dalam Rangka Diskusi Isu Strategis 2024

Hari ini (03/02) BKKBN Jawa Timur menerima kunjungan dari Bappenas dalam rangka Diskusi Isu Strategis di tahun 2024, kegiatan dilaksanakan di ruang Libi Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Diskusi ini berfokus pada isu-isu strategis yang sedang dikerjakan oleh BKKBN Jatim, diantaranya tentang Pendataan Keluarga, Dokumen GDPK (Grand Design Pembangunan Kependudukan) Dan angka TFR di Jawa Timur.
“BKKBN mempunyai 2 amanah diantaranya Mewujudkan Gizi Seimbang dan Mewujudkan Keluarga Berkualitas dalam mendukung Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana” tutur Bu Erna.

Bu Erna menambahkan bahwa setiap tahun BKKBN melakukan pendataan keluarga dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu Demografi, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Sedangkan untuk GDPK (Grand Design Pembangunan Kependudukan) BKKBN Jawa Timur rata-rata sudah Menyusun GDPK 5 pilar.

Dokumen GDPK 5 pilar merupakan dokumen yang terdiri dari 5 pilar yaitu pegendalian kuantitas, peningkatan kualitas, mobilitas, pembangunan keluarga dan administrasi kependudukan. Pencapaian di jawa timur terdapat 26 kab/kota yang telah menysusn GDPK 5 pilar, 11 kab/kota yang telah Menyusun 1 pilar. Diharapkan bahwa dengan adanyanya dokumen GDPK dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan di berbagai lintas sektor

Berdasarkan LF SP 2020 pencapaian TFR Jawa Timur saat ini sudah mencapai di angka 1,98 dimana pencapaian angka tersebut sudah lebih baik dari pencapaian angka Nasional di angka 2,18. Berarti bahwa di jawa timur hanya ada sekitar 2 anak yang dilahirkan dari perempuan selama masa reproduksinya. Dengan angka TFR jatim dibawah 2,1 maka mendorong BKKBN provinsi Jawa Timur menetapkan kebijakan yang mengarah kepada peningkatan kualitas keluarga serta mendorong untuk menyukseskan program penurunan stunting.