Deputi Pengendalian Penduduk ajak ASN dan Masyarakat peduli isu kependudukan
Persoalan kependudukan tidak berdiri sendiri tetapi berimplikasi pada kualitas SDM dan berbagai sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, sosial, budaya dan lainnya. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap isu kependudukan sangat penting adanya.
Upaya ini menurut Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng perlu dioptimalkan di lingkungan internal BKKBN sebagai badan yang mengampu urusan kependudukan. Untuk itu, usai melakukan koordinasi di Universitas Airlangga, Deputi Pengendalian Penduduk memberikan penguatan Strategi Pembinaan Kependudukan kepada seluruh ASN BKKBN Jawa Timur, Kamis (19/01).
Dr. Bonivasius mengingatkan pentingnya Lima Pilar Grand Desain Kependudukan (GDPK) yang meliputi pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, persebaran dan mobilitas serta administrasi kependudukan.
“Lima pilar GDPK ini menjadi dasar indikator utama BKKBN seperti angka kematian ibu, angka kematian bayi, TFR, komposisi penduduk, jumlah penduduk, stunting dikaitkan lagi dengan kesehatan, pendidikan dan lainnya. Semua ASN BKKBN wajib memahami,” urainya.
Disamping itu salah satu indikator sasaran BKKBN adalah meningkatnya indeks pembangunan berwawasan kependudukan.
“BKKBN terus melakukan penguatan edukasi kependudukan bekerjasama dengan lembaga pendidikan melalui Paud Holistik Integratif, Sekolah Siaga Kependudukan di tingkat sekolah dasar hingga menengah dan di Perguruan Tinggi melalui Program Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan” lanjut Bonivasius.
Dengan peduli kependudukan, masyarakat khususnya generasi muda dapat mempersiapkan diri untuk hidup lebih baik lagi, baik dalam membangun keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar