Kepala BKKBN Jawa Timur Ajak Pemuda untuk Berperan Aktif Menjawab Tantangan Pembangunan Kependudukan di Era Normal Baru

Surabaya – Menghadapi permasalahan di masa pandemi Covud-19 ini , Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd mengajak Pemuda untuk Berperan Aktif dengan meningkatkan kreatifitas dan inovasi untuk menjawab tantangan dalam menjawab pembangunan Kependudukan di Masa Normal Baru hal ini disampaikan melalui Seminar Nasional Kependudukan yang diselenggarakan oleh UKM Kependudukan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Pada Sabtu 22 Agustus 2020

Acara yang menjadi Agenda rutin tahunan ini pada tahun ini diselenggarakan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya mengingat dengan masih berlagsungnya pandemi Covid-19. Pada Tahun ini seminar nasional kependudukan diselenggarakan secara online atau virtual. Kendati diselenggarakan secara virtual seminar kependudukan ini tetap menarik animo Mahasiswa dan Masyarakat umum di seluruh Indonesia setidaknya lebih dari 800 (delapan ratus) peserta turut mendaftar untuk mengikuti seminar virtual yang selain menggunakan aplikasi Zoom juga disiarkan secara live melalui YouTube . Pada Kegiatan Tahun ini seminar diisi oleh 3 (tiga) orang Nara sumver yaitu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, Ketua Komisi Pendidikan Kependudukan Koalisi Kependudukan Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ali Imron, S.Sos, M.A. dan Ketua Koalisi Muda Kependudukan Pusat, Kartini Laras Makmur serta dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNESA, Drs Agus Heriyanto, M.Kes

Dalam pembukaanya Wakil Rektor UNESA, Bapak Agus Heriyanto berharap semua peserta seminar  dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu dari para Nara Sumber. “Semua peserta webinar nanti harus berani mensosialisasikan informasi yang di dapatkan baik kepada rekan sebaya, kepada masyarakat atau di lingkungan sekitar sebagai bagian untuk berpartisipasi dalam membangun Sumber Daya Manusia dengan memperhatikan permasalahan Kependudukan saat ini,  sehingga nanti kita siap memaksimalkan bonus demografi untuk menayambut generasi emas Indonesia”.

Bapak Agus juga berharap bahwa melalui seminar ini akan ada kolaborasi lintas sektor baik dari  praktisi, akdemisi, birokrasi dan juga masyarakat untuk menjawab permasalahan Kependudukan terutama di masa pandemi ini. “Harapanya melalui webinar ini dapat dijadikan ajang kolaborasi antara praktisi, akademisi, birokrasi dan juga masyarakat untuk menjawab permasalahan kependudukan di masa pandemi ini, nanti juga kita harapkan akan ada evaluasi untuk bersama sama mencari sebuah sebuah solusi untuk membangun kemanusiaan melalui kependudukan”

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa Bonus geografi tidak hanya mengenai berlimpahnya usia produktif tetapi adalah bagaimana kesejahteraan dari keluarga dan masyarakat, disampaikan bahwa Tahun 2020 tingkat ketergantungan penduduk di Jawa Timur memiliki ketergantungan yg paling rendah, tahun berikutnya akan naik terus karena kenaikan usia lansia yang naik secara signifikan.

 

“Di saat pandemi ada kecenderungan yang menarik , yaitu banyaknya migrasi dari kota ke desa , setelah tedampak pandemi ini banyak masyarakat di Kota yang kehilangan pekerjaan dan harus kembali ke desa dan banyak yang tidak kembali ke kota selama pandemi masih berlangsung, jika mereka kembali kembaali setelah meraih kesuksesan dan memiliki modal untuk menciptakan usaha di desa maka akan meningkatkan kesejahteraan tetapi sebaliknya jika mereka kembali dalam kondisi tidak ada pekerjaan, tidak ada modal atau bahkan dengan kondisi kurang sehat maka akan menjadi masalah kita bersama,  mengingat mereka adalah pemuda yang masih dalam usia produktif” Ungkap Pak Tegug sapaan Kepala BKKBN Jatim tersebut.

Untuk itu BKKBN Jawa Timur melalui program Bangga Kencana akan terus berusaha berusaha  mempersiapkan dalam menghadapi tantangan tersebut. “Dalam menyambut bonus gerografi kesiapan yang kami lakukan melalui program kb ada dua hal pertama bagaiamana agar penduduk itu tumbuh seimbang dan bagaimana membangun keluarga yang berkualitas melalui perencanaan dalam berkeluarga, dari segi program kita ada Generasi Berencana, Pembinaan Ketahanan Keluarga, kesehatan reproduksi juga pendidikan mengenai kependudukan. Bonus Demografi yang sekarang dinikmati merupakan komitmen kita melali program KB selama ini”

“Salah satu kunci  pemanfaatan bonus demografi adalah peningkatan kualitas SDM. Untuk menjadi Generasi yang berkualitas dan produktif anak muda harus senantiasa menerapkan perencanaan persiapan yang baik melalui 5 (lima) transisi pemuda yaitu : Menerapkan Hidup Sehat, Melanjutkan Pendidikan, Membangun Karier, Menjadi Anggota Masyarakat, dan Membangun Keluarga yang berkualitas” tambah Pak Teguh.

“Pemuda memiliki potensi yang luar biasa jika dimanfaatkan dengan baik maka akan menghasilkan karya atau perubahan yang luar biasa juga, seperti Kata Bung Karno, beri aku 1000 (seribu) orang tua maka akan kucabut semeru, beri aku 10 (sepuluh) pemuda maka aku akan mengguncang dunia, ini menandakan betapa besarnya potensi pemuda ini”ungkap Kepala Perwakilan BKKBN tersebut.

Ketua Koalisi Muda Kependudukan Pusat, Kartini Laras Makmur menyatakan bahwa saat ini dengan adanya permasalan pandemi Covid-19 ini tantangan untuk menyambut Bonus Demografi menjadi semakin meningkat terutama di kalangan kaum milenial. “Syarat yang harus dipenuhi oleh penduduk milenial ketika kita akan mencapai puncak bonus demografi kita dicoba dan diterjang oleh pandemi Covid-19 ini, di antaranya angka putus sekolah yang meningkat, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia, banyak yang tidak bisa kembali ke sekolah karena permasalahan finansial mengingat banyaknya pengeluaran dan fasilitas untuk melakukan pendidikan jarak jauh secara virtual”

 

“Masa Pandemi Covid atau wabah ini bisa membawa daya dobrak bagi para pemuda untuk menciptakan perubahan” tambah Kak Kartini. Menyikapi permasalahan Covid-19 ini dimana sejauh ini belum berakhir, kita sebagai pemuda harus segera beradaptasi dan memanfaatkan waktu luang yang banyak baik ketika belajar atau bekerja di rumah untuk berkreasi “Sebagai pemuda kita harus cerdas, misalnya bagaimana caranya agar kita menjadi bagian dari solusi untuk menghadapi masa pandemi ini, apa yang bisa kita hasilkan , apa yang bisa kita sumbangkan kepada masyarakat” ungkapnya.

Pada Akhir Kegiatan tersebut Bapak Ali Imron, S.Sos, M.A. Ketua Komisi Pendidikan Kependudukan Koalisi Kependudukan Indonesia Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa Generasi milenial memainkan peran yang strategis dalam sebuah perubahan. “Di Jawa Timur 15 (lima belas) persen penduduk termasuk dalam kategori pemuda, pada usia tersebut merupakan periode yang kritis saat ini merupakan puncak sebuah pemikiran, ketika pemuda mampu memanfaatkan kemampuan berpikir kritisnya maka merekalah yang dapat menciptakan sebuah perubahan pada suatu peradaban, meskipun secara sturktural pemuda termasuk dalam ketagori masyarakat yang belum mapan tetapi kemampuan transformasional nya sangat tinggi”. Ungkap Pak Ali Imron.

 

Pak Ali Menambahkan bahwa Sebagai remaja yang berkualtas dan berkarakter harus dimulai melalui perencanaan  kehidupan “kita harus merencanakan apa yang ingin kita capai, yang sekrang masih menempuh pendidikan S1 segera direncanakan kapan lulus nya jangan sampai menjadi mahasiswa abadi,  di rencanakan kapan bekerja nya, kapan menikah, kapan mempunyai anak, dan ketika nanti sudah menjadi sebuah keluarga kita harus menerapan 8 fungsi keluarga sebagai fondasi untuk membangun kesejahteraan keluarga” tambah Pak Ali Imron (humas)