Membangun Keluarga Bahagia Ala Sukaryo Teguh Kepala BKKBN Jatim

Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil sebagai penentu kualitas suatu bangsa. Menurut Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Jawa Timur di era pandemi covid-19 justru memberikan kesempatan bagi semua keluarga untuk berkumpul, beribadah, bekerja, dan belajar dirumah bersama.

“Adanya pandemi ini, semoga ketahanan keluarga semakin meningkat seiring kebersamaan yang semakin intens,” ujar Sukaryo Teguh Santoso kepada TIMES Indonesia, Jumat (17/7/2020).

Untuk itu sebagai Kepala BKKBN Jatim, Sukaryo Teguh berbagi tips dan pesan untuk membangun keluarga Bahagia yang menjadi salah satu cita-cita BKKBN khususnya setelah Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang sempat berlangsung.

Sukaryo mengatakan, membangun keluarga Bahagia bisa dimulai dengan mempertimbangkan usia pernikahan yang ideal. ”Idealnya ya dilakukan di usia matang 20 hingga 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki,” imbuhnya.

Dengan menikah di usia yang ideal, pasangan yang baru menikah memiliki kesiapan matang dalam mengarungi rumah tangga sehingga dalam keluarga akan tercipta hubungan yang berkualitas. Hal ini berkaitan dengan kedewasaan pola pikir dan Tindakan agar jika terjadi sebuah masalah, pasangan yang siap berkeluarga siap akan hal itu.

Setelah itu membangun keluarga bahagia di masa pandemi ini bisa dilakukan dengan menanamkan 8 fungsi keluarga dari BKKBN. Ada 8 fungsi diantaranya adalah fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, serta fungsi pembinaan lingkungan.

“Melalui penguatan fungsi-fungsi tersebut, diharapkan keluarga memiliki ketahanan dalam mempersiapkan diri di tengah pandemi dan menghadapi new normal. Dalam era new normal keluarga tetap menjalankan pola hidup bersih dan saling mengingatkan antar anggota keluarga,” ujar Sukaryo.

Adapun penerapan delapan fungsi keluarga secara menyeluruh dan konsisten dapat meningkatkan kesadaran anggota keluarga untuk tetap beraktivitas tanpa mengabaikan anjuran penerapan kehidupan yang sehat. Menurut, Kepala BKKBN Jatim, Sukaryo Teguh Santoso, orangtua menjadi titik sentral karena orangtua akan menjadi contoh anak-anaknya. (dikutip dari timesindonesia.co.id)