Momentum Rakornis Kemitraan, Ketua TP PKK Jatim Kuatkan Peran Kader PKK sebagai Tim Pendamping Keluarga
Untuk mewujudkan komitmen bersama serta terlaksananya rencana aksi dalam upaya meningkatkan capaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2023, Senin (13/03/2023). Sebanyak kurang lebih 160 mitra kerja mengikuti secara luring dan 1.970 Penyuluh KB mengikuti secara daring.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati dalam laporannya menjelaskan pentingnya para mitra kerja dalam program Bangga Kencana dan secara spesifik dalam turunnya angka prevalensi stunting Jatim tahun 2022. “BKKBN tanpa bapak/ibu mitra sekalian tidak akan bisa mewujudkan penurunan prevalensi stunting Jatim di tahun 2022. Saya optimis kita semua bisa menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024,” tuturnya.
Selain angka prevalensi stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jatim juga mengalami penurunan di tahun 2022. Hal ini disampaikan Kepala DP3AK Jatim Restu Novi Widiani yang mewakili Gubernur Jatim. “Selain stunting, AKI Jatim juga turun menjadi 499 dan AKB turun menjadi 3172 di tahun 2022, dan hal ini sudah dibawah standard SDGs. Mari bersama terus memerangi isu gender,” ungkap Novi.
Pada kesempatan ini, Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak menekankan pentingnya peran kader PKK. “PKK tanpa kader tidak ada apa-apanya karena tugas PKK di lapangan juga tidaklah mudah. Bagaimana cara memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat tentang pentingnya gizi dan dalam mencegah stunting tentu tidak mudah. Hal ini membutuhkan kerja ikhlas dari para kader dan semoga menjadi amal jariyah bagi kader PKK,” ujar Arumi.
Lebih lanjut, peran kader PKK pada Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga perlu dikuatkan karena TPK menjadi garda terdepan dalam Percepatan Penurunan Stunting. Ada banyak hal yang dilakukan kader PKK dalam melakukan pendampingan keluarga.