Upayakan Penurunan Stunting, BKKBN Jawa Timur gelar FGD Lintas Sektor

FGD membahas Pembentukan Tim Pendamping Keluarga digelar BKKBN Jawa Timur (Senin, 13/09/21). Melibatkan mitra kerja dan stakeholder tingkat Provinsi dan Kabupaten di Jawa Timur, forum diskusi ini diharapkan dapat menghimpun berbagai rekomendasi guna mempersiapkan pembentukan Tim Pendamping Keluarga dengan resiko tinggi stunting di Jawa Timur.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. mengutarakan, “sesuai Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, strategi penanganan stunting dilakukan melalui pendekatan keluarga, yaitu dengan melakukan pendampingan kepada keluarga untuk mengidentifikasi faktor risiko stunting serta melakukan pelayanan informasi, edukasi, dan pelayanan lainnya sebagai pencegahan risiko stunting.”

Sedikitnya 31.322 tim pendamping keluarga di Jawa Timur diagendakan mulai bertugas melakukan pendampingan keluarga pada Desember 2021. Sasarannya adalah remaja, calon pengantin, ibu hamil  dan menyusui, serta keluarga yang mempunyai anak usia balita.

Hadir berpartisipasi dalam FGD ini adalah perwakilan lintas sektor dan mitra kerja provinsi yaitu Bappeda Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Tim Ahli Ditjen Bangda Kemendagri, DP3AK Provinsi Jawa Timur, Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, TP PKK Jawa Timur, IBI Jatim, Perwakilan 6 OPD KB Kabupaten di Jawa Timur serta IPeKB Jawa Timur.

Kedepan, hasil rekomendasi FGD  akan segera ditindaklanjuti dengan Sosialisasi Mekanisme dan Rekruitmen Tim Pendamping Keluarga ke Kabupaten/Kota dan Kecamatan, Rekruitmen dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga.